Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Saya lebih berhak atas
Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan
memerintahkan ummatnya untuk melakukannya”. (HR. Bukhari).
Dalam riwayat Muslim “Ini adalah hari yang agung. Allah menyelamatkan
Musa dan kaumnya. Sedangkan Firaun dan kaumnya ditenggelamkan”.
Kisah binasanya orang-orang zhalim yang terdapat di dalam Alquran,
seperti Firaun, kaum Nabi Nuh, kaum ‘Aad, kaum Tsamud, kaum Nabi Luth,
dll. selalu memunculkan pelajaran yang mendalam. Mereka tidak
dibinasakan begitu saja, mudah dilupakan, dan tidak meninggalkan
pelajaran untuk dipetik. Allah membinasakan mereka dengan cara tertentu
dengan kebijaksanaan-Nya sehingga mereka kekal dalam ingatan dan tidak
dilupakan. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda
kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman.” (QS. Asy-Syuara:
8).
Tentang kaum Nabi Hudan dan Nabi Hud, Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ * وَإِنَّهَا لَبِسَبِيلٍ مُقِيمٍ * إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِلْمُؤْمِنِين
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda. Dan
sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap
(dilalui manusia). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
Tewasnya Firaun
Saat mengejar Nabi Musa, Firaun memimpin pasukannya dengan penuh
kesombongan. Ia begitu tertipu dengan kekuasaan yang ia miliki. Ketika
melihat laut terbelah, bukannya ia teringat akan kekuasaan Allah yang
jelas-jelas terpampang di hadapannya, Firaun malah bertambah sombong dan
berusaha sekuat tenaga mengejar Nabi Musa. Setelah berada di tengah
laut, Allah binasakan dia dan pasukannya dalam sekejap saja.
Kemudian Allah tidak hancurkan jasad Firaun sebagai pelajaran.
آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ. فَالْيَوْمَ
نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا
مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
“Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal Sesungguhnya kamu telah
durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat
kerusakan. Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat
menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan
Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan
kami.” (Qs. Yunus: 91-92)
Orang-orang yang beriman memandang hal ini sebagai kekuasaan Allah
yang luar biasa. Keimanan mereka semakin bertambah dan semakin yakin
bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Peristiwa ini juga mengajarkan bahwa orang zalim itu akan binasa
dengan kezaliman mereka betapapun lama masa kekuasaan mereka. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَيُمْلِي لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ
يُفْلِتْهُ قَالَ ثُمَّ قَرَأَ: وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ
الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
“Sesungguhnya Allah Ta‘ala betul-betul menangguhkan siksaan bagi
orang yang berbuat zalim. Sampai tatkala Allah telah menghukumnya, maka
Dia tidak akan melepaskannya.” Kemudian Rasulullah membaca ayat,
“Begitulah siksaan Rabbmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri
yang berbuat zalim. Sesungguhnya siksaan-Nya itu sangat pedih lagi
keras.” (QS. Huud: 102).” (HR. Al-Bukhari no. 4318 dan Muslim no. 2583).
Sunnatullah terhadap orang-orang yang zalim ini terus berlangsung,
tidak hanya terbatas pada umat-umat terdahulu saja. Allah Ta’ala
berfirman,
وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا آَخَرِينَ
“Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami
binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai
penggantinya).” (QS. Al-Anbiya: 11).
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Abu Jahl di hari kematiannya “Ini adalah Firaunnya umat ini”.
Pada hari ini kita lihat orang-orang semisal Basyar al-Asad (Presiden
Suriah), pembantai umat Islam di Serbia yakni Presiden Slobodan
Milosevic, dll.
Penutup
Pada hari 10 Muharram, hari Asyura, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menganjurkan umatnya untuk berpuasa. Dengan demikian hari ini
selalu diingat oleh umat Islam dan dijadikan pelajaran bahwa pertolongan
Allah itu akan datang kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa.
Sedangkan kezaliman itu akan sirna.
Sumber. KisahMuslim.com
+ komentar + 1 komentar
Shootingercasino: Play the Best Poker Room Online | Online Casino
Shooting the best poker room online has never choegocasino been หารายได้เสริม easier. Learn to play the best poker games on the go. Our poker room 제왕카지노 features more than 700 games of
Posting Komentar